Praktek MLS (MultiLayer Switch)

Praktek MLS (MultiLayer Switch)



A. PENDAHULUAN

a. Pengertian

    MLS alias MultiLayer Switch adalah perangkat yang dapat bekerja sebagai switch dan router. di MLS Ini kedua fungsi dari switch dan router digabungkan, bahkan portnya pun dapat menjadi port switch dan prt router. Fungsi-fungsi diatas membuat MLS dapat bermain di 2 layer yaitu layer 2 dan layer 3.


b. Latar Belakang Masalah

    Kegiatan kita hari ini adalah mempraktikan sekiranya yang belum kita pahami sepenuhnya. karena saya masih belum paham mengenai MLS, akhirnya saya memutuskan untuk praktek MLS.


B. MAKSUD DAN TUJUAN

    Memahami konsep apa itu MLS serta manfaat dan fungsinya. dan juga menambah pemahaman mengenai perangkat ini. 


C. BATASAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

- Pengertian dan fungsi MLS

- Membuat topologi kita sendiri

- Membahas masalah yang ktia temukan bersama-sama


D. TARGET DAN HASIL YANG DIHARAPKAN

- Dapat mengetahui apa itu Mls dan manfaatnya dalam jaringan komputer

- Memahami dan mempraktikan command-command di MLS

- Mencoba menggunakan MLS di topologi sendiri


E. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Praktek secara mandiri, jika menemukan masalah baru akan didiskusikan bersama.


F. ALAT DAN BAHAN

- Cisco Packet Tracer

- Laptop

- Internet


G. TAHAPAN PELAKSANAAN

- Pengertian dan fungsi MLS

    MLS alias MultiLayer Switch adalah switch yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh router. singkatnya MLS adalah gabungan antara switch dan router. switch ini juga dapat dibilang bisa bermain di dua layer sekaligus. yaitu layer 2 data-link dan layer 3 network.

    Untuk memahaminya, pertama kita harus tahu dulu apa itu switch, apa itu router, perbedaan layer 2 dan layer 3. Switch adalah perangkat yang memungkinkan kita bertukar data dalam 1 network, switch ini bekerja dengan menggunakan MAC address dan dapat menukarkan data dengan cepat karena tidak melakukan routing seperti router.

    Sedangkan router adalah perangkat yang fungsi utamanya adalah menemukan route tercepat ke network tujuan. router ini dapat kita ibaratkan seperti maps yang ada di hp. dimana dapat memberi tahu kita harus belok mana dan harus belok kapan.

    dan MLS ini dapat melakukan 2 fungsi diatas dimana MLS dapat melakukan switching dan routing. keuntungannya , routing dapat dilakukan dengan cepat karena perangkat ini dasarnya adalah switch. dan seperti keterangan diatas, switch dapat meneruskan paket lebih cepat daripada router.


- Membuat topologi kita sendiri

    Untuk mempraktikan materi ini , saya membuat topologi seprti ini :

    Di topologi atas terdapat 6 pc dan 2 vlan , dimana di setiap vlan terdapat 3 pc. kemudian pc-pc di vlan 10 dihubungkan menggunakan multilayer switch.

    Seperti yang kita tahu, untuk terhubung ke vlan yang berbeda kita membutuhkan router. lalu bagaimana kalau fungsi router ini kita gantikan menggunakan MLS. nah itulah yang akan kita praktekan kali ini.

    Setelah membuat topologi diatas, saya membuat vlan 10 dan vlan 20 di MLS, lalu menentukan port man yang akan memakai vlan 10 , port mana yang akan memakai vlan 20. setelah menenukan vlan mana dipakai ke port mana, kemudian tinggal menyetting ip address di komputer. pastikan network di vlan 10 berbeda dengan network di vlan 20 dan jangan lupa masukan command "ip routing". 

    setelah menyetting seperti diatas saya mencoba ping dari pc di vlan 10 ke vlan 20. jika teori MLS ini benar seharunya 2 pc ini bisa saling ping reply.

    Terlihat di atas kita ping dari pc2 di vlan 10 tidak dapat nge-ping ke pc0 di vlan 20. dan hasilnya adalah RTO alias request timed out alias belum connect. lalu dimanakah kesalahannya.


- Membahas masalah yang kita temukan secara bersama-sama

    Setelah kita diskusikan masalah yang ditemukan diatas, ternyata kita belum membuat interface vlan. jadi jika kita ingin membuat MLS melakukan routing, ada 2 cara yang dapat kita gunakan. yaitu SVI dan no switchport.

    Metode SVI adalah routing mengunakan vlan dan no switchport adalah routing dengan menghilangkan fungsi switching pada port yang digunakan. dan metode yang ingin saya gunakan diatas adalah metode SVI dimana routing paket dilakukan berdasarkan vlan.

    dan untuk melakukan metode svi ini ada beberapa ketentuan yang harus dilakukan. 1. membuat vlan 2. membat interface vlan 3. menambahkan ip di interface vlan. masalah utama yang terjadi di topologi saya adalah belum membuat interface vlan. sehingga MLS tidak tahu mau melakukan routing berdasarkan apa.

    kemudian saya memperbaiki topologi saya dengan menambahkan interface vlan dan menambahakan ip address di interface ini. setelah menambahkannya saya coba ping lagi dari pc dan ke pc yang sama dengan tadi.



    Terlihat setelah menambahkan interface vlan dan menambahkan ip address di interface vlan tadi. paket dapat diteruskan ke network yang berbeda, dimana biasanya membutuhkan router untuk melakukan hal ini.


H. TEMUAN PERMASALAHAN SERTA CARA PENYELESAIAN MASALAHNYA.

    Saat saya membuat topologi ini masalah yang saya temukan adalah saat mau membuat switch ini main di layer 3. dan setelah membahas solusinya bersama, ditemukan bahwa jika ingin membuat MLS main di layer 3 alias routing kita harus menambahkan ip routing dan membuat interface vlan.


I. KESIMPULAN YANG DIDAPATKAN

    Menggunakan MLS dapat membuat kecepatan transfer data meningkat drastis, karena paket yang kita kirimkan ke network lain dapat ditransfer seperti mentransfer data menggunakan switch.


J. REFERENSI

- Kegiatan hari ini

- Buku biru

- Diskusi bersama


K. TARGET WAKTU

08:00 - 16:00




Posting Komentar

0 Komentar