Alamat IP Static dan Dynamic || Bestpath-Network

 


Dalam pengalamatan IP ada 2 jenis pengalamatan yang bisa kita gunakan, yaitu Static dan Dynamic. Lalu apa sih yang dimaksud dengan static, apa sih yang dimaksud dengan dynamic. kita akan membahasnya kali ini.

IP merupakan sekumpulan angaka yang mempresentasikan lokasi dari sebuah komputer atau host dalam jaringan internet. IP ini bisa kita ibaratkan seperti alamat rumah kita, alamat yang biasanya digubakan kurir untuk mengirim paket.

Tanpa adanya alamat, tentunya paket kita tidak akan sampai pada rumah kita, \ paket tersebut akan bingung untuk mencari kita karena memiliki alamat. begitu pula pada dunia jaringan dan internet, sebuah paket internet juga akan bingung jika tidak memiliki alamat untuk dituju.

dalam sebuah paket, biasanya terdapat alamat asal dan alamat tujuan. alamat asala adalah alamat si pengirim dan alamat tujuan adalah alamat si penerima. dan alamat ini alias IP ini bisa kita tulis atau isi ke komputer kita secara static atau dynamic.


1. Static


Metode yang pertama adalah Static alias Manual. jadi kita mengisi IP di komputer kita secara manual, mulai dari IP address , Default gateway, Subnetmask, dan DNS server. dengan kita mengisikan IP ini secara manual, berarti IP kita tidak akan berubah-ubah sendiri tanpa campur aduk kita. selagi kita tidak mengubah IP tersebut IP tersebut tidak akan berubah alias Static.

Namun bayangkan saja jika ada seratus lebih komputer pada suatu kantor dan kita harus mengisikannya satu-persatu. hal ini tentu saja menyusahkan kita, dan juga jika hal tersebut benar-benar kita lakukan besar kemungkinan kita akan mengisikan alamat yang salah.


Kelebihan Pengalamatan Static :

- IP kita tidak akan berubah-ubah (Static)

- penggunaan khusus, misalnya pada server, printer, atau host lain ynag kita tidak ingin alamat ip-nya berubah-ubah


Kekurangan pengalamatan Static :

- Menyusahkan admin jaringan

- Kemungkinan akan kesalahan IP akan besar


2. Dynamic


Yang kedua adalah metode Dynamic alias otomatis. dengan metode Dynamic kita tidak perlu susah-susah mengisikan ip ke seluruh komputer dalam satu jaringan, melainkan DHCP server akan secara otomatis mengisikannya untuk kita.

ada sebuah sistem yang bernama DHCP alias Dynamic Host Configuration Protocol. yaitu sebuah sistem dimana ip komputer kita akan diisikan ip-nya secara otomatis oleh DHCP. sehingga jika misal ada ratusan komputer yang harus kita isikan ip, kita bisa menggunakan sistem ini. sehingga kita tidak perlu susah-susah mengisikannya secara manual.

hal ini tentunya sangat membantu para administrator jaringan, dimana mereka bisa mengurangi kemungkinan kesalahan konfigurasi ketikan mengisi alamat ip. 


protokol DHCP bekerja dengan beberapa langkah, yaitu :

1. DHCP Discoveer

pertama kali DHCP diaktifkan di komputer, komputer akan mengirim paket DHCP Discover secara broadcast untuk menemukan DHCP server (penyedia layanan DHCP). seperti namanya, paket ini akan dikirim ke smeua host di dalam 1 network, namun hanya DHCP server saja yang akan membalas pesan tersbut.

pesan ini dikirim menuju alamat broadcast 255.255.255.255 dan ffff:ffff:ffff .


2. DHCP Offer

Setelah pesan DHCP discover sampai ke dhcp server, dia akan membalas pesan tersebut dengan menawarkan beberapa ip kosong/nganggur yang belum dipakai oleh komputer-komputer lain. 


3. DHCP Request

dan setelah paket DHCP offer sampai ke komputer, komputer membalasnya lagi dengan mengirim DHCP request. yaitu paket yang berisi bahwa si komputer akan memakai ip sekian. paket ini sekali lagi dikirim secara broadcast.


4. DHCP Acknowledgement (ACK)

dan terakhoir saat DHCP request sampai di dhcp server. dia akan membalasnya lagi dengan DHCP ack alias pengakuan "Oke , kamu boleh memakai ip itu dan saya tidak akan menawarkan ip itu lagi ke komputer lain".

begitulah cara kerja DHCP ini, cukup unik kan. namun dengan kemudahan DHCP tentunya sistem ini memiliki kekurangan dan kelebihan, yaitu :

Kelebihan DHCP :

- Memudahkan administrasi jaringan

- Mengurangi angka kesalahan pengisian IP.

- sistemnya yang dynamic


Kekurangan DHCP

- alamatnya yang berubah-ubah (tidak static)

- jika server DHCP mati, komputer juga tidak akan mendapatkan ip


Penutup

Begitulah pengertian alamat static dan dynamic yang dapat saya share. keduametode tersebut digunakan pada keadaan-keadaan tertentu. misalnya pada komputer-komputer host yang sangat banyak, biasanya digunakan DHCP. sedangkan pada server atau printer yang kita tidak ingin alamatnya berubah-ubah, kita menggunakan static. 

jadi walaupun DHCP lebih memudahkan kita, kita tidak bisa menyingkirkan metode static dalam pengisian IP.









Posting Komentar

0 Komentar